Sabtu, 11 Februari 2012

Tarian Hujan

Dari dalam kamar kosku aku duduk sambil melongoh hampa nyaris tanpa memikirkan apapun dan diluar sana hujan dengan begitu lebatnya turun menerpa permukaan tanah yang butirnya datang silih berganti, sejenak hanya melihat butiran-butiran itu jatuh dan memental bak tumbukan lenting sempurna tetapi ini bukan benda, ini hanya dzat tak berwujud dan berbentuk mengikuti wadahnya; begitulah sedikit kuingat pelajaran Fisika SMPku. 

Sekilas pikiran ini merasakan sakit melihat butiran-butiran itu datang dengan begitu kencangnya dari atas langit dan berlabuh memental dipermukaan dengan bidang berupa apa saja seakan-akan optimis sekali kalau bisa menembus bidang labuhanya itu. Namun kemudian butiran-butiran tersebut mengalir mencari arah untuk sampai kepada tujuanya setelah dihalau dengan begitu ketat oleh permukaan keras tadi, tidak kemudian kecewa dan kembali lagi kelangit.

Aku memikirkan usahaku yang tidak seberapa seperti optimisnya butiran itu datang dari langit untuk menembus bidang labuhanya, Aku yang selalu berkeluh kesah, kecewa bahkan putus asa ketika hambatan dan rintangan menghalauku.

Adakah aku yang sedang gila menganalogikan ini ? tetapi kuyakin setiap sesuatu yang diciptakanNya adalah sebuah kesempurnaan untuk dapat dijadikan pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar