Senin, 13 Februari 2012

Menjaga Lisan

Mulutmu adalah harimaumu, begitulah sebuah pepatah yang ingin memberikan teguran kehati-hatian dalam berbicara. Ucapan memang teramat dahsyat untuk menggambarakan pribadi seseorang. Dari lisan yang  diucapkan seseorang bisa dinilai memiliki sifat dan karakter seperti apa !, dikatakan jujur ketika ucapan sesuai dengan yang dilakukan dan pengkhianat, fitnah, pembohong, munafik adalah sebaliknya dll. Sungguh upaya untuk menjaga lisan dan ucapan ini adalah termasuk hal yang berat dan merupakan ujian oleh Allah kepada kita.

Lidah memang tak bertulang, satu lagi kiasan yang mengatakan begitu mudahnya kita salah dalam berucap. Kontrol ucapan lahir dari pengendalian diri yang baik. Allah sungguh Maha Pencipta, mungkin itulah alasan mulut hanya diciptakan satu, tidak seperti mata dan telinga, artinya agar kita senantiasa lebih banyak membaca, memperhatikan dan mendengar daripada berbicara. Sehingga pepatah lain mengatakan "berpikirlah hari ini dan berbicaralah besok".

Dalam Ingatan penggalan perjuangan yang dilalui pernah kami saling mengingatkan tentang agar berhati-hati dalam berucap ini yaitu dengan menempatkan sebuah lagu sebagai lagu Mars perjuangan saat itu, liriknya lebih kurang seperti ini :

"Memang lidah tak bertulang
    Tak tebatas kata-kata
       Tinggi Gunung Seribu Janji
          Lain dibibir lain dihati "

Lirik yang sangat dahsyat, terdahsyat menggerakan gelora perjuangan kala itu dan memiliki pesan moral yang sangat dalam. Aku sendiri memaknai keseluruhanya adalah sebuah tindakan yang sedikit bicara tapi full usaha.

Minggu, 12 Februari 2012

Laksana Bijak

Teringat perkataan seorang kakek, " kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi nanti, bahkan di detik berapa kamu akan benar-benar tidur ", intinya manusia sungguh kerdil bahkan dia tak kuasa untuk mengatur   sesuatu tentang remeh temeh diri sendirinya. Semula aku hanya tertawa dengan perkataan-perkataan seperti ini karena aku hanya menganggap ini adalah sebuah lelucon efek kefikunan dari seorang setua dia dan kakek sangat marah ketika aku hanya tertawa dan bertingkah cuek, menganggap itu sepintas lalu. Dia sosok yang sangat  filosifis, kritis menyikapi segala hal tentang kehidupan, begitulah sekilas biografi sosok tua Ph.D  lulusan Florida University  yang selalu ingin dianggap Filusuf seperti Aristoteles, Plato dsb, toko-toko dalam keilmuanya.

Tahun 2009 terakhir bercengkrama dengan pandangan-pandangan filosofis sang kakek dan dia meninggal di akhir tahun itu. Tetapi segala tentang yang menurutku lelucon itu kini baru kusadari ketika melewati hari-hari dalam kehidupan yang tidak sekedar hidup ini. Banyak hal yang membawa alam pikir ini untuk kembali bernostalgia dengan kata-kata itu, bahkan dari hal-hal kecil yang terjadi dalam keseharianpun. Aku yang selalu tersenyum mengingat itu ketika aku tertidur dengan buku bacaanku, aku yang tidak mengira kalau aku akan mendapatkan teman/musuh dalam suatu hari, aku yang tak terduga mengalami apapun dalam kehidupan ini.

Sungguh aku ingin mengerti lebih banyak segala hal tentang perkataan orang-orang, pengalaman bijak orang-orang. Aku yang ingin selalu berusaha mendengar tanpa melihat sosok, aku yang ingin mencoba menelaah kebenaran dan ingin melihat lebih jauh refleksi alur kesempurnaan penciptaanNya dimuka bumi ini.

Sabtu, 11 Februari 2012

Tarian Hujan

Dari dalam kamar kosku aku duduk sambil melongoh hampa nyaris tanpa memikirkan apapun dan diluar sana hujan dengan begitu lebatnya turun menerpa permukaan tanah yang butirnya datang silih berganti, sejenak hanya melihat butiran-butiran itu jatuh dan memental bak tumbukan lenting sempurna tetapi ini bukan benda, ini hanya dzat tak berwujud dan berbentuk mengikuti wadahnya; begitulah sedikit kuingat pelajaran Fisika SMPku. 

Sekilas pikiran ini merasakan sakit melihat butiran-butiran itu datang dengan begitu kencangnya dari atas langit dan berlabuh memental dipermukaan dengan bidang berupa apa saja seakan-akan optimis sekali kalau bisa menembus bidang labuhanya itu. Namun kemudian butiran-butiran tersebut mengalir mencari arah untuk sampai kepada tujuanya setelah dihalau dengan begitu ketat oleh permukaan keras tadi, tidak kemudian kecewa dan kembali lagi kelangit.

Aku memikirkan usahaku yang tidak seberapa seperti optimisnya butiran itu datang dari langit untuk menembus bidang labuhanya, Aku yang selalu berkeluh kesah, kecewa bahkan putus asa ketika hambatan dan rintangan menghalauku.

Adakah aku yang sedang gila menganalogikan ini ? tetapi kuyakin setiap sesuatu yang diciptakanNya adalah sebuah kesempurnaan untuk dapat dijadikan pelajaran.

Melow Season

Cerita ini memang terlalu Melow untuk diceritakan tapi biarlah sedikit kutorehkan agar nanti bisa bernostalgia dengan kisah ini saat kutelusuri halaman-halaman blog ini. Semua ini tentang pilihan hidup, ketika orang disekelilingku mengatakan itu yang sesuai tetapi menurutku tidak. Hal itu juga menurutku tidak semata-mata karena permasalahan hati tetapi juga karena pertimbangan-pertimbangan lain.

Seminggu yang lalu dibulan ini tepat satu tahun aku mengerimkan sebuah hadiah kepada seseorang, hadiah itu berupa Novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin", novel ini sangat sedih, sebelum dikirim aku sempat menghabiskan membacanya dan pada bagian-bagian tertentu air mataku jatuh berguguran mengisi ruang halaman pada novel tersebut. Bersama Novel itu artinya terkirim juga air mataku. Itu adalah hal yang paling berkesan dalam hubungan ini.

Hubungan ini memiliki kesan yang begitu berbeda untukku, ketika harus menjalani hubungan dengan revisi agenda agenda kehidupan yang kurasakan sulit, aku berharap banyak hal yang nantinya bisa menjadikanku luar biasa, namun dipertengahan jalan usaha terkuatku dinilai belum mampu memenuhi revisi yang diinginkan. Aku pun resign dari rencana ini. Kembali mengambil hikmah dan bersyukur atas khasanah hidup yang diberikan Allah kepadaku. 

Saling Mengisi

Perbedaan menjadikan kita mahkluk sosial yang membutuhkan satu dengan yang lainya. Allah menciptakan hal berpasang-pasangan agar kita dapat saling menghargai : Kaya-Miskin, Pintar-Bodoh, Cantik-Jelek dst. Juga tidak ada seseorang yang diciptakan sempurna agar kita bisa saling mengisi. Tak ada manusia diciptakan hanya memiliki hal yang baik saja dan sebaliknya. Sehingga tidak perlu berpoya-poya dan semena-mena ketika jadi orang kaya dan tidak perlu mengeluh dan menyesali hidup ketika jadi orang miskin, semua itu merupakan ujian semata.Dalam sebuah Hadist Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhari : " Aku telah datang ke Surga, maka terlihat olehku kebanyakan mereka adalah para fakir miskin; dan tat kala aku menjenguk ke neraka, kebanyakan mereka adalah perempuan ".

Pagi Kemarin ketika olahraga diseputaran lapangan Tenis, seorang dosen meminta agar menemaninya main Tennis dan tidak beralasan apapun aku segera mengiyakan karena dosen itu dulu pernah mengampu salah satu  mata kuliahku walau dia tak terlalu ingat dengan rupaku, dan respect inilah yang dapat kuberikan Bapak dosen. 

Permainanpun dimulai dibawah terik matahari yang begitu menyengat. Dipertengahan Pertandingan terlihat wajah yang begitu lelah dari bapak itu, hingga berkali-kali dia menyerah untuk mengejar bola, sambil sesekali meminta maaf dan tersenyum. Aku teringat ketika berada di kelas akademik yang diampunya, begitulah berkali-kali aku minta maaf dan nyengir karena tak bisa menyelesaikan soal yang diberikan. Dan hari ini disisi lain hal itu bisa berbalik. Meskipun proporsinya tak sebanding dari kedua hal tersebut, namun setidaknya aku begitu merasakanya dinamisnya kehidupan ini dan Indahnya saling mengisi. :)

Jumat, 10 Februari 2012

Harus Fokus

Terbangun sebelum Azan subuh adalah hal yang jarang terjadi dalam malam-malamku. Tapi entah kenapa malam ini memberikanku waktu yang begitu singkat untuk relaksasi. Layaknya seseorang yang tidak pernah berada dalam suatu keadaan yang dialaminya, akupun tertegun bingung dalam heningnya pagi ini. Aku berusaha untuk menguasai keheningan ini dengan segera berwudhu dan merencanakan sesuatu.

Sesekali aku beranjak keluar kamar untuk menatap langit tenang yang siap menampung keluh kesah kehidupan yang tak berujung ini. Sembari tengadah, terlintas pikir bahwa kejadian yang tidak biasa ini berawal dari kegelisahanku sebelum tidur tadi. Aku memikirkan sesuatu, boleh jadi hal itu yang menguasai sebagian pikirku saat ini. 

Sebuah kesalahan yang bisa jadi ini fatal jika nasibku memang tidak baik. Kesalahan yang timbul karena ketidak hati-hatian dalam bekerja. Kejadian ini sebuah pelajaran yang harusku terima dan akan memberikan beberapa nasihat yang harus ku patrikan. Nasihat yang paling berharga itu diantaranya bahwa seberapapun kompleksnya kehidupan ini, tetapi tetap harus fokus dengan apa yang sedang kita hadapi dan alami.


Kamis, 09 Februari 2012

Rencana Tuhan Itu Lebih baik

Seribu alasan untuk bersyukur dan seribu alasan pula untuk tidak bersyukur. Ketika ada hal yang diusahakan tetapi hasilnya tidak masksimal tentu akan berbuah kekecewaan. Tetapi untuk bersyukur pasti kita paham dibalik itu semua pasti kan ada hikmahnya. Hikmah yang akan membuat kita lebih besar daripada saat ini. 

Melihat hikmah memang bukan perkara yang mudah, butuh kerendahan hati dan pikiran yang lapang. Ditengah kekecewaan yang menekan kejiwaan kita, tentu itu adalah hal yang tersulit tetapi usaha kita untuk menemukan hikmah itulah hal yang pertama membuat kita besar. Kita akan menjadi sosok yang akan bisa mengendalikan diri sendiri. Kita tidak akan dikemudi oleh Emosi dan nafsu yang timbul karena kekecewaan. 

Allah pasti punya rencana terbaik untuk kita jika kita menyadari dan ingin berusaha menelaah rencana-rencana terbaik itu. Setiap orang pasti akan diberikan sisi baik dan sisi buruk dalam kehidupanya. Semua itu adalah sebuah pembelajaran hidup yang sangat berharga. Tidak ada orang sukses tanpa kegagalan, kesuksesan yang hakiki bukanlah tentang apa yang telah diraihnya tapi perjuangan dan proses yang dilakukan. Berapa kali dia terjatuh dan mampukah selalu bangkit untuk menuju kesuksesan.


Renungan Kalbu

Baru saja aku dan kata-kata itu saling berhadapan lama sekali. Mungkin saja kata-kata itu telah terbiasa melihat  rawut muka kaget ketika berhadapanya, tapi aku tidak terbiasa dengan kekagetanku. Kata-kata itu berupa pertanyaan-pertanyaan misterius yang jika kupikirkan maka aku akan terbang jauh menuju tak terhingga. Menerawang yang tak mampu aku pikirkan saat ini dan semakin aku menyadari segala tentang kebesaraNya. 

Kata-kata itu adalah tentang siapakah aku ? Darimana asalku, dan hendak kemana aku menuju? untuk apakah aku diciptakanNya ? Apa cita-citaku ? Siapa Musuhku ? Apa senjataku ? Siapa Istriku ? Siapa anakku ? Apakah kompas hidupku ? Siapa tokoh Idolaku ? Berapa lama jatah yang diberikanNya padaku untuk tinggal didunia ini ? Kemanakah aku akan pergi setelah itu ? Bagaimana keadaanku nanti disana ? Makin susah atau senangkah ?

Ini memang sesuatu yang misterius tetapi pertanyaan ini  pasti akan terjawab,...