Minggu, 12 Februari 2012

Laksana Bijak

Teringat perkataan seorang kakek, " kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi nanti, bahkan di detik berapa kamu akan benar-benar tidur ", intinya manusia sungguh kerdil bahkan dia tak kuasa untuk mengatur   sesuatu tentang remeh temeh diri sendirinya. Semula aku hanya tertawa dengan perkataan-perkataan seperti ini karena aku hanya menganggap ini adalah sebuah lelucon efek kefikunan dari seorang setua dia dan kakek sangat marah ketika aku hanya tertawa dan bertingkah cuek, menganggap itu sepintas lalu. Dia sosok yang sangat  filosifis, kritis menyikapi segala hal tentang kehidupan, begitulah sekilas biografi sosok tua Ph.D  lulusan Florida University  yang selalu ingin dianggap Filusuf seperti Aristoteles, Plato dsb, toko-toko dalam keilmuanya.

Tahun 2009 terakhir bercengkrama dengan pandangan-pandangan filosofis sang kakek dan dia meninggal di akhir tahun itu. Tetapi segala tentang yang menurutku lelucon itu kini baru kusadari ketika melewati hari-hari dalam kehidupan yang tidak sekedar hidup ini. Banyak hal yang membawa alam pikir ini untuk kembali bernostalgia dengan kata-kata itu, bahkan dari hal-hal kecil yang terjadi dalam keseharianpun. Aku yang selalu tersenyum mengingat itu ketika aku tertidur dengan buku bacaanku, aku yang tidak mengira kalau aku akan mendapatkan teman/musuh dalam suatu hari, aku yang tak terduga mengalami apapun dalam kehidupan ini.

Sungguh aku ingin mengerti lebih banyak segala hal tentang perkataan orang-orang, pengalaman bijak orang-orang. Aku yang ingin selalu berusaha mendengar tanpa melihat sosok, aku yang ingin mencoba menelaah kebenaran dan ingin melihat lebih jauh refleksi alur kesempurnaan penciptaanNya dimuka bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar