Sabtu, 11 Februari 2012

Melow Season

Cerita ini memang terlalu Melow untuk diceritakan tapi biarlah sedikit kutorehkan agar nanti bisa bernostalgia dengan kisah ini saat kutelusuri halaman-halaman blog ini. Semua ini tentang pilihan hidup, ketika orang disekelilingku mengatakan itu yang sesuai tetapi menurutku tidak. Hal itu juga menurutku tidak semata-mata karena permasalahan hati tetapi juga karena pertimbangan-pertimbangan lain.

Seminggu yang lalu dibulan ini tepat satu tahun aku mengerimkan sebuah hadiah kepada seseorang, hadiah itu berupa Novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin", novel ini sangat sedih, sebelum dikirim aku sempat menghabiskan membacanya dan pada bagian-bagian tertentu air mataku jatuh berguguran mengisi ruang halaman pada novel tersebut. Bersama Novel itu artinya terkirim juga air mataku. Itu adalah hal yang paling berkesan dalam hubungan ini.

Hubungan ini memiliki kesan yang begitu berbeda untukku, ketika harus menjalani hubungan dengan revisi agenda agenda kehidupan yang kurasakan sulit, aku berharap banyak hal yang nantinya bisa menjadikanku luar biasa, namun dipertengahan jalan usaha terkuatku dinilai belum mampu memenuhi revisi yang diinginkan. Aku pun resign dari rencana ini. Kembali mengambil hikmah dan bersyukur atas khasanah hidup yang diberikan Allah kepadaku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar