Reskan effendi lahir di Manna
pada tanggal 11 Maret 1959. Reskan kecil merupakan sosok mandiri yang ketika
berumur 7 tahun ditinggal wafat oleh ibunya. Beliau menjalani kehidupan semasa
kecil dengan bimbingan seorang ayah. Reskan merupakan anak tertua laki-laki
dari 5 bersaudara. Sehari-hari ayahnya bekerja sebagai petani sawah dan ladang.
Reskan menjalani pendidikan
dengan segala keterbatasan yang ada, SD dan SMP diselesaikan di Manna, kemudian
melanjutkan Sekolah ke STM Pangkal Pinang Bangka Belitung (sekarang). Disana
Beliau bersama-sama dengan Pamanya yang merupakan seorang wiraswastawan. Selain
sekolah, beliau juga ikut membantu aktivitas usaha yang dilakukan oleh sang
paman.
Setelah menamatkan sekolah di
Pangkal Pinang beliau kembali ke Manna. Semasa muda beliau telah disibukan
dengan berbagai usaha kecil yang dilakukanya, salah satunya membuka usaha bengkel
kecil dan usaha lain yang berhubungan dengan keahlian yang beliau miliki dengan
modal terbatas.
Diumur 23 tahun beliau menikah,
dimana bagi sebagian pemuda saat itu diumur tersebut masih terlalu sangat belia
untuk menikah. Beliau dengan keyakinan dan komitmen yang kuat akhirnya
mempersunting seorang guru muda yang berasal dari Lebong. Ibu Endang Susilawati
begitulah murid-murid mengenalnya. Sosok ramah dan bersahaja inilah kemudian
meneduhi dan mengiringi selangkah demi selangkah perjuangan pak Reskan.
Diawal kehidupan berumah tangga
pun, keluarga kecil ini harus mendapat ujian. Anak pertamanya meninggal saat
dilahirkan, “ Bujang Lagak Perdana “ begitulah beliau menuturkan nama anaknya
tersebut. Kesedihan begitu menyeruak diawal kehidupan berkeluarga dan bahagia
yang diidamkan belum kunjung tiba. Tidak beberapa lama setelah saat-saat sulit
itu beliau diterima bekerja disalah satu instansi pemerintah. Namun Hasrat
perjuangan untuk memperbaiki kehidupan tidak hanya berhenti sampai disitu dan selalu
bergelora dihati Reskan muda. Beliau mengikuti tes masuk APDN, namun sayang
sekali berkas pendaftaran harus ditolak dikarenakan panitia seleksi tidak menerima
lulusan STM. Akhirnya, beliau mengikuti proses belajar lagi di SMA Muhammadiyah
Manna dan berselang satu tahun ikut ujian kelulusan demi mendapatkan ijazah SMA
tersebut. Kemudian beliau mengikuti kembali tes tersebut namun akhirnya gagal
pada salah satu tahapan tes yang diikuti.
Dengan tempahan kehidupan itulah,
kemudian Reskan lahir sebagai sosok mandiri, berdikari, tangguh dan bijaksana.
Reskan kemudian dikarunia 3 orang
anak. Anak pertama laki-laki yang diberi nama Rio Ariwibowo (Bowo), Kedua ; Chintya
Mandasari (Ulen), Ketiga ; Ria Oktarina (Ria). Sesuai dengan kebudayaan
masyarakat Manna, orang tua dipanggil dengan sebutan anak pertama, beliau pun
lebih dikenal dengan sapaan “Pak Bowo”.
Pak Bowo merupakan pejuang
kehidupan bagi keluarganya. Karakaternya yang gigih, mandiri, teliti dan
tangguh merupakan modal beliau berhasil dalam beberapa bidang usaha. Dalam
perjalananya beliau mendirikan Bengkel mobil yang cukup besar di Kota
Manna, beliau juga mendirikan usaha
pertanian dan perkebunan, usaha peternakan sapi yang berbasis kemasyarakatan
dan hasilnya telah dirasakan oleh masyarakat Bengkulu Selatan sejak lama, usaha
pemeliharaan walet dan usaha lainya yang melibatkan banyak masyarakat di
Bengkulu Selatan.
Beliau kemudian tidak merasa
lelah untuk berjuang dan memperbaiki keadaan masyarakatnya walaupun dengan
kemapanan finansial yang sangat cukup bagi Reskan dan keluarga. Inilah yang
dinamakan sebuah bentuk pengabdian dan dedikasi. Diawalnya kepedulian besar itu
muncul ketika beliau menggawangi aktivitas komunitas mobil off road di Bengkulu
Selatan. Dengan kegiatan rutin, mereka melakukan perjalanan menuju pelosok –
pelosok Bengkulu Selatan disanalah beliau mengetahui kehidupan nyata masyarakat
yang masih jauh sekali dari taraf sejahtera, jauh dari segala akses, di
tengah-tengah zaman yang sudah modern seperti saat ini. “Saya baru tau kalau
Pagar Gading, Muara danau dan beberapa daerah lagi belum masuk listrik dan
jalanya masih jelek. Bagaimana mereka mau sejahtera kalau infrastruktur dasar
saja belum baik “ begitulah beliau mengenang awal kepedulian untuk membangun
daerah ini.
Dengan berbekal tempahan
kehidupan yang keras, kemandirian usaha, kepedulian yang tinggi, dukungan dari
masyarakat arus bawah (grass root),
beliau maju dalam Pilkada langsung Bengkulu Selatan pertama kali pada tahun
2009 bersama-sama Rohidin Mersyah. Beliau menang dalam kontestasi tersebut
dengan menjadi Kepala Daerah pertama dipilih langsung dan Kepala Daerah
Bengkulu Selatan ke-17.
Dalam kepemimpinanya telah banyak
capaian pembangunan dan penghargaan yang didapatkan antara lain :
Ø Normalnya
Listrik di Bengkulu Selatan
Ø Pembangunan
CPO
Ø Pembangunan
Stadion
Ø Pembangunan
Kantor Pemadam Kebakaran
Ø Pembangunan
IGD RSHD dan RSHD sebagai RS Rujukan Regional
Ø Pengadaan
Alat Berat sebagai sarana pendukung pembangunan fisik
Ø Penataan
Pasar Bawah ; Pembangunan Auning dan Pemecah Gelombang
Ø Pembangunan
Rusunawa Akbid Manna
Ø Alih
fungsi Lahan seluas 4700 Ha dari Hutan Lindung menjadi Hutan Kemasyarakatan dan
Hutan Tanaman Rakyat.
Ø Pembangunan
Ring Road Kota Manna, Pelebaran jalan padang panjang, Pembangunan jalan dua
jalur A. Yani - Gn. Ayu – Pg. Dewa – Pd. Panjang – Kurawan.
Ø Penataan
Kota Manna dan Pembangunan Tugu Pangripta Nusantara.
Ø Pembangunan
Saluran Irigasi dan Jalan-jalan sentra produksi.
Ø Pembangunan
Gedung kantor uptd kb, dispora, kesehatan disetiap kecamatan.
Ø Mendukung
Investasi di bengkulu Selatan dengan berdirinya Klinik- klinik kesehatan,
sarana sarana pendidikan, AMP dll.
Ø Pembangunan
sarana pendidikan SMA dan SMP serta peningkatan kualiatas Sekolah-sekolah di
Bengkulu Selatan.
Ø Dll.
Penghargaan yang pernah diterima
:
Ø Pangripta Nusantara I : Penghargaan ini diberikan kepada Kabupaten
Bengkulu Selatan Oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai daerah
yang mempunyai dokumen perencanaan terbaik se- Indonesia.
Ø
ICT PURA
I MADYA : Penghargaan ICT Pura
diberikan kepada kepala daerah yang telah mendukung gerakan nasional pemetaan,
perhitungan indeks, dan kepada kabupaten/kota yang telah berupaya
merealisasikan visi Indonesia di tahun 2012 sebagai Indonesia Connected. Bupati
Bengkulu Selatan menerima penghargaan ini pada tahun 2011 dari Menteri
Komunikasi dan Informasi bersama 9 Kepala daerah Kabupaten/Kota lainya yaitu
Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Lhokseumawe, Kota Madiun, Kota Pariaman, Kota
Pekalongan, Kabupaten Sleman, Kota Tangerang.
Ø P2BN : Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dari Menteri
Pertanian selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Nasional Ir. H.
Suswono MMA Tahun 2012. Bengkulu Selatan menjadi kabupaten yang berhasil masuk
nominasi, produksi beras 10 juta ton pertahun.
Ø
Zona INTEGRITAS bebas korupsi DAN PELAYANAN
TERBAIK : H. Reskan Effendi SE
dinobatkan salah satu kepala daerah di Indonesia yang menerima penghargaan zona
integritas bebas korupsi dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penghargaan
yang sangat membanggakan bagi masyarakat BS ini diberikan Men-PAN dan RB. Dari
540 kabupaten/kota di Indonesia hanya ada empat kepala daerah yang menerima
atau dapat penghargaan tersebut. Satu diantaranya Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ø
Predikat Wajar Tanpa Pengecualian : Predikat WTP diberikan kepada daerah yang
mendapat penilaian sangat baik pada laporan pertanggung jawaban keuangan.
Bengkulu Selatan mendapatkan WTP untuk pertama kali dibawah kepemimpinan beliau.
Ø Kota Layak Anak : Penghargaan yang
langsung diterima Presiden Joko Widodo, atas dedikasi Bengkulu Selatan yang
serius dalam menyelesaikan permasalah-permasalahan anak.
Tentulah apa yang telah dicapai
merupakan hasil jerih payah dan kerjasama dari seluruh komponen masyarakat
Bengkulu Selatan dalam 5 tahun terakhir. Dan dalam kepemimpinanya pun beliau
mengungkapkan masih banyak sekali hal-hal yang harus dilanjutkan dan diperbaiki
dalam pembangunan Bengkulu Selatan yang lebih baik.
Dengan hasil yang belum maksimal
itulah beliau mempunyai hasrat untuk kembali melanjutkan kepemimpinan dalam 5
tahun kedepan. Semoga Bapak mendapatkan dukungan dan kepercayaan kembali dari
masyarakat Bengkulu Selatan !!! Salam dua Jari !!! Pemimpin Rakyat lahir dari
Rakyat !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar